Persaingan Alibaba Cloud VS AWS Di Indonesia
Transformasi digital di Indonesia
berkembang cuup pesat, berbagai perusahaan teknologi cloud computing bersaing dalam berkompetisi untuk menawarkan produk
terbaiknya. Seperti yang terlebih dulu dilakukan perusahaan cloud Amazon
Web Service (AWS), yang telah berinvestasi besar untuk pasar di Indonesia.
AWS bisa dibilang sebagai pemain di
industri data center cloud computing yang cukup berani menantang di pasar
Indonesia. Pada 2019 lalu, induk perusahaannya yaitu Amazon berinvestasi di
Indonesia melalui AWS dengan nilai mencapai 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp
14,9 triliun untuk pembangunan infrastruktur data center hingga akselerasi
talenta digital.
Sementara itu Alibaba Cloud hadir
sebagai competitor pendatang baru yang akan jadi penantang perusahaan AWS. Layanan
Alibaba
Cloud Resmi Masuk ke Indonesia
(10/6/2020) kini sedang gencar-gencarnya mulai mengembangkan pasar di
Indonesia. Berbagai langkah dan upaya dilakukan perusahaan untuk dapat
bergabung dalam transformasi digital Indonesia, termasuk dengan cara menambah
kualitas sumber daya dan pembangunan infrastruktur data center.
Menanggapi persaingan kompetisi sengit
itu, Head of Alibaba Cloud Indonesia, Leon Chen, menyambut baik kompetisi di industri data
center oleh pihaknya. Dengan adanya kompetisi Alibaba
Cloud VS AWS, hal ini akan menguntungkan
Indonesia karena akselerasi pengembangan digital Indonesia yang semakin cepat.
“Kompetisi sangat bagus. Ini
bukanlah sebuah ancaman. Seperti yang telah disampaikan, sekarang ini adalah
awal perjalanan industri cloud di Indonesia. Jadi, ketika ada kompetisi bisa
berjalan bersama-sama dan untuk bisa mengembangkan Indonesia beserta talenta di
Indonesia,” jelas Leon.
Untuk upaya pengembangan talenta
digital, Alibaba secara bertahap mengadakan Alibaba Academy, berupa program pelatihan
cloud dan kecerdasan digital. Inisiatif ini ditujukan buat para
mahasiswa, developer, dan juga pengajar di bidang IT.
Alibaba juga
mengumumkan program Digital Talent Empowerment yang merupakan hasil kerja sama
dengan Universitas Bina Nusantara dan Universitas Prasetya Mulya. Kerja sama
lainnya yang mulai dikerjakan Alibaba adalah dengan BLOCK71 Jakarta untuk
pelatihan wirausaha di Indonesia dan meningkatkan keterampilan digital di bagian
startup.
Pembangunan infrastruktur teknologi,
khususnya data center cloud, di Indonesia masih terbilang sangat dini. Untuk
itu, Alibaba Cloud ingin mengambil peran dalam pengembangan baik dari sektor
infrastruktur maupun SDM, ungkap Leon
“Saat ini Indonesia masih dalam
tahap awal di sektor ini (data center). Kita tidak ingin ketinggalan apalagi
kalah serta ingin berpartisipasi dalam program pembangunan ini,” kata Leon.
Alibaba Cloud telah membangun data
center di tiga titik wilayah di Indonesia. Kedepannya, Alibaba bakal terus
menambah jumlah infrastruktur data center di Indonesia. Hanya saja, hal itu
juga bergantung dan melihat bagaimana ekspansi bisnis Alibaba Cloud secara
keseluruhan di Indonesia.
Sejauh ini Alibaba Cloud sudah bekerja sama dengan lebih dari 30
mitra lokal dari beberapa industri di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah
perusahaan seluler seperti Indosat Ooredoo dan Telkom Indonesia.
Vice President Alibaba Group dan Head of Strategy and Marketing Alibaba Group, Lancelot Fuo, mengatakan sebagai satu-satunya perusahaan penyedia teknologi awan global yang berasal dari Asia, pihaknya akan terus mendukung jutaan pelaku usaha. Dimana sekarang Alibaba cloud juga menjadi tumbuh dan berkembang menuju perusahaan kedua global yang akan menjadi raksasa ke depannya.
“Kami akan terus memberikan support pada jutaan pelaku usaha melalui penyediaan infrastruktur kelas dunia, perangkat analisis yang canggih, serta ekosistem yang terus berkembang,” ujar Fuo dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis beberapa waktu lalu.
Adapun, Alibaba Cloud kini sedang melakukan proses pengembangan komputasi awan dan pengelolaan data di Asia Pasifik sejak 10 tahun lalu dan berhasil meningkatkan efisiensi biaya serta menurunkan hambatan bagi pelaku usaha di seluruh dunia untuk mengadopsi teknologi.
Selain itu, dalam Festival Belanja Global Alibaba 11.11 beberapa waktu lalu, Alibaba Cloud berhasil membukukan transaksi US$30 miliar lebih dalam satu hari.
Penyedia layanan cloud global, Alibaba Cloud berencana untuk menjadi tulang punggung intelijen digital terdepan di dunia pada tahun 2023. Ini mungkin langkah dan harapan yang besar untuk bisa digapai tapi dengan semangat dan optimis yang besar bisa terwujud.
Jeff Zhang, presiden Alibaba Cloud Intelligence menyatakan bahwa hingga saat ini pihaknya telah mendukung sebanyak lebih dari 30 persen perusahaan dari Fortune 500 selama 2 tahun terakhir.
Melalui pencapaian ini, dia mengklaim bahwa sebagai penyedia layanan ini, pihaknya berencana untuk mempercepat strategi globalisasi, dan bertujuan untuk menjadi tulang punggung intelijen digital terkemuka di dunia dalam tiga tahun mendatang.
“Diklaim penyedia layanan cloud terbesar di kawasan Asia Pasifik, kami akan terus meningkatkan ekspansi investasi dalam tiga tahun ke depan untuk menambah infrastruktur, solusi, dan peran kami dalam ekosistem teknologi yang lebih luas untuk menjadi mitra pilihan terpercaya bukan hanya di Asia Pasifik, tetapi untuk ekonomi digital global pada tahun 2023,” katanya pada acara Alibaba Cloud Summit 2020, Kamis, (2/7/2020).
Dia menyatakan bahwa rencana Alibaba Cloud didukung dengan rencana investasi sebesar US$28 miliar yang pertama kalinya diumumkan pada April lalu untuk memperluas dan meningkatkan infrastruktur dan portofolio produknya.
Nah kita tunggu saja berita menarik dari persaingan perusahaan cloud computing ini ke depannya. Namun yang jelas kita sebagai customernya tentunya mengharapkan yang terbaik dan harga yang murah serta berkualitas.
Terimakasih atas informasinya gan
BalasHapus