Komitmen Termasuk Modal Meraih Kesuksesan

sumber gambar sunahcare.com
Suatu pekerjaan, bisnis ataupun karir harus dilandasi rasa kesyukuran yang mendalam. Salah satunya kita harus memiliki komitmen. Komitmen juga bagi saya termasuk kedalam rasa syukur kita kepada Alloh subhanahu wa ta 'ala. Karena kita telah diberi pekerjaan, diberi karir dan juga diberi kesempatan berbisnis oleh Nya.
Berkomitmen juga akan membentuk karakter yang kita miliki, karena kita fokus terhadap kualitas diri ini. Tak harus melakukan hal-hal yang tegang atau serius sekali, hanya cukup melakukan kebiasaan kecil, hal-hal yang menjadi tanggung jawab kita lakukan secara kontinyu atau berkesinambungan.
Misalnya, seorang ayah yang dapat diandalkan menjadi imam dalam keluarganya, menjadi seorang sahabat yang sigap ketika menolong sahabatnya yang membutuhkan, dan hal-hal yang dianggap kita sepele atau kecil lainnya.

Sudah Waktunya Bangun Mimpi!


Pagi sahabatku yang ada di Indonesia.. Di sabtu yang sejuk ini alangkah baiknya kita mempersiapkan fikiran dan tenaga kita untuk menulis target target impian kita.

Karena seperti yang disinggung di gambar diatas, jika kita tidak bangun impian kita maka kita akan membangun impian orang lain. Maukah anda terus menerus jadi bagian dari impian mereka??

Tentu tidak bukan, bukankah lebih baik kita yang membangun impian besar dan kecil kita sendiri? Bukan saya meremehkan seorang pekerja, semuanya mulia yang penting halal.

Hanya saja alangkah lebih baik kita sendiri yang memiliki usaha sendiri, memiliki rumah mewah sesuai keinginan kita, merencanakan apa yang kita inginkan supaya nyata.

Bangun segera dari tidur lelap kita itu, bangun impian kita segera, sekarang juga persiapkan. Karena jika kita mengulurkannya berarti kita mengulur masa depan kita, mengulur hidup layak kita juga anak keturunan kita...

Tahukah anda banyak para pengusaha sukses bisa sukses karena mereka melangkah saja. Ada yang berkata " Bisnis itu seperti kita ke toilet, gak usah difikirin nanti gimana atau gimana nanti, yang penting ke toilet saja. Jika hendak mandi tidak ada sabun, yah beli ke warung. kalau tidak ada air yah nyalakan kran air. Kalau tidak ada sampo, beli saja sampo. Begitulah prinsip membuka usaha atau bisnis. Urusan kekurangan tinggal di tambahin atau diperbaiki saja."

Betulkan??? Jangan sampai kebanyakan mikirnya bisa membuang waktu kita untuk melangkah. Boleh saja di fikirkan, tapi jangan terlalu lama. Nanti keburu kerebut saingan anda..

Jangan jadi penonton terus, jadilah pemain. Lebih asyik jadi pemain karena dibayar, daripada penonton harus bayar. Lihat saja orang yang hendak menonton bola ke stadion. Mereka pasti bayar tiketkan? Coba pemain sepak bolanya pasti dibayar mahal... Begitupun dengan konser musik dan yang lainnya juga.

Tidak terlalu banyak sih saya membahas di postingan kali ini, cuma ingin kita langsung action/melangkah saja dahulu, jangan kebanyakan mikirnya...


Oke.. Terima kasih sobatku..

Dua Hal Yang Menjadi Tujuan Berbisnis

Assalamu'alaikum para pembaca sekalian..

Hmmm to the point aja deh.. Hehehe abis bingung mulainya...
Ngomongin soal bisnis nih, sebenarnya tujuan utama kita berbisnis itu apa sih? Apakah untuk ikut-ikutan atau pengen kesohor ama temen? Hehehe mudah mudahan bukan yah...
Memang sih ujung dari kehidupan ini yaitu akhirat. Yang mana itu tujuan utama kita sebagai hamba-Nya. Saya dipembahasan kali ini tidak menuju kesana dahulu, saya ingin membahas apa sih tujuan di dalam bisnis kita ini?

Ada 2 hal yang perlu kita ketahui bersama untuk memulai bisnis, yaitu :

1. Kebutuhan sehari-hari

Hasil dari bisnis sudah semestinya untuk keperluan sehari-hari. Untuk kebutuhan pokok yang utama, hampir sama sebenarnya seperti para pegawai yang gajinya untuk kebutuhan sehari hari.

2. Pertumbuhan Modal

Tahu gak banyak para ukm ( usaha kecil menengah ) yang terjebak akan pola hidup mereka sendiri. Niat di awal sih maunya punya banyak cabang, eh karena tak terstruktur pengelolaan uangnya. Jadinya hanya untuk kebutuhan sehari- hari saja.

Misalnya baru untung banyak di awal, sudah berani menyicil mobil, sudah berani beralih kebisnis yang lain. Padahal hanya memiliki satu cabang dan masih pemula.

Kita akan terjebak akan pola seperti itu ketika kita sudah lebih pede ( padahal belum lancar ) akan pasti tercicil mobilnya. Yang secara tidak langsung menguras keuntungan bersih kita dalam berjualan.

Kita sudah seharusnya bisa mengelola modal dari yang terkecil sampai bertumbuh besar, dan semakin besar. Nah barulah kita menikmati hasil jerih payah kita dengan membeli barang mewah, yah semacam mobil, rumah, motor sport dan lainnya.

Yang harus kita kunci adalah bagaimana melindungi modal kita supaya tetap utuh? Betulkan???

Rata-rata orang jika berhubungan dengan uang, orang itu ingin untung dan serakah. Pengen investasi sudah nanyain untungnya berapa? Hasilnya besar tidak? Kalo besar gue ikut dah.. Hmmm

Kapan majunya jika kita mau untungnya saja tapi tidak mau ruginya. Biasanya jika resikonya besar pastinya untungnya akan besar.

Ingat dua hal tadi, jika ingin berbisnis dan maju bisnisnya, orientasi bisnis kita itu yah cashflow sehari hari dan pertumbuhan modal. Itu saja...

Terima kasih sudah berkunjung.
Wassalam



Posted by Eka Julianto Arif

Tanpa Kita Sadari


Iya betul sekali, tanpa kita sadari kita sibuk menyia-nyiakan hidup kita. Ada yang sibuk online, ada yang sibuk nonton tv, bekerja, dugem, main games, dan lain sebagainya. Yang ujungnya membuat kita lupa.

Kita lupa menanam ketika masih ada di dunia. Masih ada di atas tanah. Masih ada nafas di tubuh. Masih ada waktu  yang luang. Tapi kita sia siakan.

Gambar yang saya ambil dari FP Muslim Show mengingatkan kita, bahwa kita sibuk sekali mengurusi dunia sampai akhirat kita terlupakan. Karena kita tidak bisa mengingkari bahwa kematian pasti akan menimpa makhluk yang bernyawa, termasuk kita manusia.

Lihat saja Al Quran Surat Ali Imran 185 :

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.

Akankah kita menyia-nyiakannya???
Atau kita memanfaatkannya untuk kehidupan yang lebih baik di alam sana..
Mudah-mudahan kita mendapatkan akhir kehidupan yang baik. Amin ya Alloh...

Terima kasih sudah berkunjung...



Posted by Eka Julianto Arif

Jangan Bersandar Kepada Makhluk



Assalamu'alaikum sobat blogger sekalian... Selamat sore yah... Yang baru pulang kerja kalau lembur dan yang lagi istirahat weekend selamat sore...

Sekilas kita kadang terjebak oleh rutinitas kegiatan yang tak henti setiap hari sampai lupa atau bahkan tanpa kita sadari telah menyandarkan diri kita terhadap manusia.

Yang lagi jatuh cinta terlalu berharap kepada pasangannya, yang lagi buka usaha terlalu berharap kepada konsumen, dan lainnya..

Banyak dari kita, kadang kala saya juga begitu. Tapi kepikir lagi akan surat cinta dari Alloh di surat Al ikhlas ayat 2 :
اللَّهُ الصَّمَدُ

Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.

Ini juga buat nasehat saya pribadi, syukur bisa untuk memotivasi kalian.. Kita tak akan mampu menggerakan nasib baik kita, hubungan kita, bisnis kita tanpa bantuan dari Alloh. Astaghfirullah ya Alloh kita terlena, bahwa kita terlalu bersandar kepada makhluk, bisa membuat kita kecewa..

Bersandar kepada Alloh sebaik baiknya sandaran. Karena Dia telah memberikan anugerah kehidupan yang sempurna ini. Anugerah rezeki, kesehatan, dan banyak tak terhitung.

Kita harus ingat akan surat Al Ikhlas itu ketika kita sedang galau maupun tidak galau. Harus selalu ingat sebaik baiknya tempat bergantung ya kepada Alloh saja..

Terima kasih telah berkunjung..
Semoga bermanfaat..



Hentikan Lingkaran Setan Itu


Yah seperti gambar yang ditampilkan, ekonomi kita bagaikan lingkaran setan. Setali tiga uang alias sama saja. Ketika para buruh berdemo naik gaji, yang jika disetujui sudah pasti biaya produksi naik, yang menjadikan bahan baku naik dan ujungnya biaya hidup naik.

Makin naik dan makin mencekik, kenapa bisa begitu. Karena uang kertas kita tak bernilai. Uang yang tak tergoyahkan harusnya berbahan logam emas mulia. Bukan berbahan kertas.

Yah begitulah itu akan menjadi urusan pemerintah kita mau dibawa kemana pemerintahan Indonesia ini. Hehehe.. Sudahlah kita tak bisa menyalahkan pemerintah, keadaan yang tak mendukung, apalagi kita menyalahkan Alloh. Naudzubillah...

Lebih baik kita berkaca kepada diri sendiri harus bisa menyetop lingkaran setan itu. Bisa dengan berinvestasi atau belajar bisnis dan membangunnya mulai saat ini. Jika kita belum mampu membangunnya, kita kumpulkan saja uangnya dan investasikan dengan membeli waralaba. Nah, perlahan kita bangun tuh bisnis, belajar dari yang sudah mapan.

Lambat laun kita tahu apa saja yang dibutuhkan dalam berbisnis, suplier mana yang akan kita ajak kerja sama. Dan lain-lain deh.. Jadi gak mesti kita ada alasan ini atau itu.. Mulai saja perlahan nanti juga besar bisnis kita. Lihatlah lingkaran setan itu tidak akan terjadi kepada kita, kalau kita mau memperjuangkannya. Karena sukses adalah hak setiap orang, jika orang itu mau memperjuangkannya..

Terima kasih banyak...



Semangat Pagi

Assalamu'alaikum wr. Wb. Sahabat pembaca blog..

Pagi yang cerah ini jangan sia-siakan untuk bermalas-malasan, raih prestasi kita baik di dalam pekerjaan, bisnis maupun prestasi dalam bidang lainnya.

Kesuksesan kita ditentukan oleh tindakan kita hari ini. Jika kita tidak bergerak dan berusaha juga berjuang mustahil apa yang kita impikan akan terwujud.

Ada yang bermimpi ingin menaikkan haji orang tuanya, tapi sampai hari ini tak mau menabung paket haji untuk orang tuanya. Ada juga yang ingin buka usaha agar bisa bebas financial pada umur 30 tahun, tapi dia tergoda untuk berfoya-foya jalan-jalan menghaburkan waktu dan uangnya. Sampai hari ini dia belum buka usahanya.

Hentikan berdalih, hentikan berangan-angan. Semua hanya akan jadi angan-angan belaka tanpa tindakan kita melangkah hari ini. Pepatah mengatakan " kita tidak di perintahkan menaiki tangga seluruhnya sekaligus, melainkan kita menapakinya setahap demi setahap."

Oke sobatku... Mari kita melangkah saja, urusan kesulitan kita pasti di bantu oleh Nya. Jika kita dititipi bisnis oleh Nya, pasti kita akan dituntun untuk sukses disana.

Yang jadi pertanyaan sudah pantaskah kita dititipi?


Loading...

pasang iklan murah meriah di blogger

pasang iklan murah meriah di blogger
http://www.ekagoblog.com/p/sitemaps.html