BLANTERORIONv101

8 FORMULA RAHASIA KECERDASAN FINANSIAL

11 Desember 2014
Uang bukanlah segalanya, tapi segalanya membutuhkan uang. Uang juga hanya alat atau cara untuk kita mencapai tujuan kita. Entah tujuannya baik atau buruk itu tergantung apa yang akan kita impikan nanti. Mudah-mudahan apa yang kita impikan itu baik untuk masa depan kita nanti.

Mengenai kecerdasan financial ialah sesuatu yang tak bisa kita langsung memahaminya. Saya pula mempelajari itu semua butuh waktu lama. Dan sampai sekarangpun masih belajar akan kecerdasan financial.

Sebelum memulainya cermati dahulu bagaimana uang mengalir dan berpindah tangan. Seperti yang saya tulis diartikel sebelumnya mengenai Fase Uang. Seraplah ilmu mengenai kecerdasan finansial. Entah melalui pengalaman nyata, pola menthoring, menyerap ilmu sang guru, atau membaca buku; yang jelas, ada banyak cara untuk mengasah kecerdasan finansial Anda.
Yang lebih penting adalah : JUST DO IT !
Tapi, bagaimana caranya ?
Stop, tunggu dulu sebentar. Jangan terlalu buru-buru.
Sebelum Anda melangkah, lebih baik memantapkan lagi pemahaman tentang kecerdasan finansial.
Kita akan membahas intisari kecerdasan finansial. Buku-buku tentang kecerdasan finansial selalu
mengungkapkan hal yang kurang lebih sama, bahwa kecerdasan finansial adalah kemampuan untuk mengenali, menciptakan dan mempraktikkan sistem atau cara untuk mengakumulasi aset. Berikut ini 8 intisari kecerdasan finansial :

# 1 MEMILAH TUJUAN PRODUKTIF DAN KONSUMTIF

Anda mungkin sudah mengetahui di sekolah dahulu mengenai ilmu ekonomi. Disana kita sering diajarkan mengenai produksi, konsumsi dan distribusi. Dalam perekonomian modern dewasa ini. aktivitas distribusi dapat dikategorikan sebagai aktivitas produktif, karena distribusi menciptakan nilai tambah (value added). Ini berarti, pelaku distribusi adalah aktor-aktor bisnis yang menciptakan uang dengan cara creating value.
Konsumsi adalah tindakan menghabiskan nilai guna suatu barang. Konsumsi berarti mengorbankan sejumlah uang yang tidak akan pernah kembali. Lantas apa yang kita peroleh dari konsumsi tersebut? Rata-rata yang didapat hanyalah kepuasan, nilai guna atau
utilitas. Kalau kita membeli baju, kita mengorbankan sejumlah uang (katakanlah Rp 100 ribu). Namun kita memperoleh manfaat dari baju tersebut, yaitu badan terlindungi.

Sedangkan produksi adalah menciptakan sesuatu (barang atau jasa) yang memiliki nilai guna bagi masyarakat. Dalam berproduksi, kita mengeluarkan sejumlah uang sebagai modal, namun kelak akan kembali dengan nilai yang diharapkan lebih besar. Selisih dari produksi dan konsumsi  adalah laba (keuntungan), yang dalam bahasa ekonomi adalah nilai tambah (value added).
Tindakan kita sehari-hari, yang bersifat mengeluarkan uang, dapat dikategorikan ke dalam dua jenis; produktif atau konsumtif.

Cobalah membuat daftar untuk memilah hal-hal yang produktif atau konsumtif yang biasa anda lakukan setiap hari. Jangan kaget juga setelah anda menuliskannya rata-rata  90% item kegiatan kita sehari-hari adalah aktifitas konsumtif. Tetapi tidak mengapa, bukan itu intinya. Yang terpenting bagi Anda adalah mempertimbangkan kembali setiap item kegiatan konsumtif. Benarkah uang layak dikeluarkan ? atau tidak layak dikeluarkan?

# 2 MEMBEDAKAN ASET DAN LIABILITAS

Mengenai asset dan liabilitas sudah saya paparkan di artikel sebelumnya. Silahkan klik dan baca saja disini. Secara ringkas anda harus memahami mana asset bagi anda atau mana liabilitas bagi anda. Misalnya motor atau mobil anda disewakan untuk mendapatkan uang, itu bisa dikategorikan asset karena asset menghasilkan uang. Sedangkan jika motor atau mobil tidak anda sewakan atau hanya untuk digunakan sehari-hari itu hanya menjadi beban atau liabilitas bagi keuangan anda, karena barang tersebut pasti membutuhkan uang untuk perawatannya, seperti servis, bensin, dan lain sebagainya.
.
# 3 MEMAHAMI FASE UANG

Fase uang atau aliran uangpun sudah saya paparkan di artikel sebelumnya. Anda harus memahami bagaimana uang itu mengalir. Jangan jauh-jauh lihat saja disekeliling anda. Di Indomaret saja, disana anda melihat bagaimana transaksi yang mereka lakukan setiap detik dan setiap hari berapa puluh juta telah mereka kumpulkan di kas mereka dari uang masyarakat sekitarnya atau diluar masyarakat yang mampir ke Indomaret.

Pahamilah mengapa orang rela mengorbankan sejumlah uang tertentu untuk mendapatkan
barang atau jasa tertentu. Pola yang terjadi dikalangan karyawan rata-rata hanya sebentar karena gaji mereka sebulan sekali. Selanjutnya hanya kalangan pebisnis dan self employee(pengusaha kecil), karena hanya pebisnislah yang terus menerus mendapatkan uang dan begitu juga dengan self employee (pedagang kecil) yang terus menerus juga mendapatkan uang.

Apa yang akan terjadi bagi para pekerja atau employee? Yah mereka mau tidak mau harus berhutang untuk mencukupi kebutuhannya nanti. Dan mereka juga lebih berani berhutang karena mereka merasa gajinya tetap. Yang menjadikan miris bagi saya adalah mereka berhutang bukan untuk memperbaiki taraf hidup ekonominya. Melainkan hanya menambah beban dan beban itu akan terus-menerus terjadi selamanya yang biasa disebut hutang konsumtif. Misalnya Cicilan rumah, angsuran kendaraan, dan kartu kredit. Jika mereka tidak merubah pola fikirnya untuk membangun asset, walaupun dalam bentuk masih sekala kecil.

# 4 CARILAH EMAS YANG TERSEMBUNYI

Seseorang yang cerdas secara financial akan mengetahui dan mampu melihat apa yang orang awam tidak melihatnya. Misalnya seekor ayam betina adalah binatang berkaki dua yang kalau dipanggang akan menjadi makanan lezat. Namun bagi seorang yang cerdas secara finansial, seekor ayam betina itu tiga tahun ke depan akan menjadi ratusan ekor ayam.

Lihatlah ke sekeliling. Cobalah memainkan imajinasi Anda. Bayangkan jika lahan rawa-rawa itu disulap jadi pemukiman real estat, pusat perbelanjaan atau apartemen mewah. tentu harga tanahnya akan berlipat ganda luar biasa.

Banyak pemain bisnis sektor propersi yang mencari emas tersembunyi. Mereka mencari lahan yang tidak ada nilainya bagi orang lain, kemudian disulap menjadi emas. Mereka menciptakan lingkungan dan menjualnya dengan mudah. Yang mereka jual sebetulnya adalah gagasan, bukan rumah atau taman.

Keuntungannya jelas luar biasa. Namun, mereka sangat sadar bahwa keuntungan diperoleh pada saat membeli, bukan pada saat menjual. Ini berarti, mereka tahu persis apa yang harus mereka lakukan pada saat melakukan dealing pembelian awal.

Segala yang berharga letaknya tersembunyi. Kita harus menggali gunung untuk mendapatkan
sebongkah emas. Kita harus menyelam ke dasar laut untuk mendapatkan mutiara. Emas tidak tampak di atas permukaan tanah, begitu pula mutiara tidak kelihatan di atas permukaan laut.
Emas yang tersembunyi adalah kiasan dari peluang-peluang bisnis yang bisa Anda garap. Mungkin itu tidak berharga bagi orang kebanyakan, namun jika Anda menyentuhnya, ia bisa menjadi mesin uang.

Kebanyakan orang tidak menyadarinya, jadi peluang Anda semakin terbuka lebar. Bisnis barang rongsokan dan kertas bekas miaslnya, adalah jenis bisnis yang tidak menarik bagi kebanyakan orang. Sebab citranya buruk, kotor, ribet, dan mirip sampah. Lingkungan kerjanya juga tidak
sehat. Namun, gambaran itu menipu. Persis kesan yang muncul ketika kita melihat padang pasir gersang yang terhampar luas. Padahal, dibalik guurn yang menyilaukan kala itu terdapat sumber minyak miliaran barel!!

Jadi jangan tertipu penampilan atau gambaran permukaan. Mungkin kita tidak menyangka kalau
seorang penjual pisang goreng bisa mencapai omzet penjualan Rp 5 juta per hari. Seorang penjual siomay mampu meraup pendapatan bersih yang jauh lebih besar daripada gaji seorang manajer yang berpenampilan rapi dan kemana-mana naik mobil mewah.

Fikirkan itu dan carilah emas yang tersembunyi…

# 5 MILIKI DAYA UNGKIT

Kalau sudah menemukan gunung yang akan digali dan dicari bongkahan-bongkahan emasnya, kini waktunya untuk merancang alat pengungkit. Yang membedakan orang kaya dan kelas menengah serta orang miskin adalah kepemilikan atas daya ungkit.
Daya ungkit adalah alat yang membuat kerja anda lebih mudah dan lebih cerdas juga menghemat waktu. Daya ungkit muncul dari sistem yang diciptakan sedemikian rupa, sehingga tidak lagi bergantung pada orang tertentu. Dengan daya ungkit, kita bisa memindahkan sebongkah batu besar yang tidak mungkin mampu kita angkat.

Seorang penjual bakso maksimal mencapai omzet Rp 1 juta sehari. Ia ingin melipatgandakan
penjualannya menjadi Rp 20 juta. Bagaimana caranya ? Ya, membuka cabang. Dengan 20 cabang, ia mencapai omzet yang ditargetkan. Tentu saja, untuk membuka cabang ia harus melatih karyawan dan stafnya, menstandarisasi resep (SOP), dan membuat tampilan outlet dengan ciri khas tertentu.

Tak kalah penting, ia harus memilih lokasi-lokasi yang tepat agar target penjualan tercapai.
Namun ternyata, si penjual bakso tidak puas dengan omzet Rp 20 juta sehari. Ia ingin Rp 100 juta. Bagaimana caranya ? Setelah berkonsultasi kiri kanan, ia pun membuat sistem waralaba untuk produknya. Ia merancang strategi promosi untuk menaikkan brand produknya, juga agar para investor tertarik membeli lisensi bakso miliknya. Dengan sistem waralaba, ia tidak kesulitan mencapai target yang diinginkannya.

# 6 BIARKAN UANG YANG BEKERJA

Jika anda telah membuat daya ungkit atau system bagi bisnis anda. Biarkanlah uang itu bekerja untuk anda. Bisa disebut anda telah beternak uang. Yang berkerja kini bukan anda lagi, melainkan uang anda yang bekerja untuk anda saatnya nanti.

Ketika anda telah mencapai tahap ini jangan berhenti begitu saja. Gunakanlah uang anda untuk berinvestasi, yaitu membangun apartemen mewah, kontrakan, ruko yang disewakan, dan lain sebagainya.
Itu semua akan membuat uang anda bekerja untuk anda berkali lipat lagi. Dari bisnis yang tersystem anda dapat dan dari hasil investasi anda dapatkan pula.

# 7 CIPTAKAN ASSET YANG TAK HILANG

Kunci menuju kebebasan finansial adalah bagaimana menciptakan aset yang bisa memberikan arus kas positif. Namun, aset dalam pengertian fisik bisa saja setiap saat hilang. Entah dicuri orang, dirampok, atau hilang nilainya karena sudah tidak lagi produktif.

Karena itu, perlu bagi kita untuk menciptakan aset yang tidak bisa dicuri, hilang, atau dirampok. Yaitu cara berpikir dan cara bertindak. Boleh saja Anda bangkrut total, terkena musibah hingga seluruh milik Anda rata dengan tanah. Namun jika Anda masih mempertahankan cara berpikir dan cara bertindak cerdas secara finansial, maka semua yang hilang itu bisa kembali.

Cara berpikir adalah yang terpenting. Sebab cara berpikir mempengaruhi cara bertindak. Cara
berpikir mempengaruhi sikap yang harus Anda ambil mengenai persoalan apa pun. Cara berpikir akan menyelamatkan Anda dalam perubahan yang cepat dewasa ini. Itulah asset yang tak pernah hilang yaitu diri anda sendiri…

#8 ANTISIPASI APAPUN YANG TERJADI

Dunia bisnis adalah bagian tak terpisahkan dari sistem perekonomian secara umum. Jadi, sangat
penting untuk memahami tanda-tanda makro perekonomian. Sebab dari sana, akan muncul berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan, serta potensi-potensi hambatan
yang perlu diantisipasi sejak dini.
Mulailah mengamati apa yang terjadi dengan perekonomian makro kita. Indikator-indikator yang harus diamati setiap saat adalah : tingkat pertumbuhan ekonomi, kurs rupiah terhadap mata uang asing, laju inflasi, suku bunga perbankan, indeks saham, dan tingkat pengangguran.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi membuka peluang bagi banyak bidang. Apalagi bila suku bunga cukup rendah, sehingga uang tunai mengalir ke seluruh bidang bisnis. Masyarakat relatif lebih gampang mengeluarkan uangnya. Indeks saham akan meningkat, yang menandai dunia bisnis memasuki masa booming.

Inilah saatnya berinvestasi pada saham atau bisnis sektor riil secara umum.
Namun jika itu diiringi oleh laju inflasi yang relatif tinggi (melampaui prediksi pemerintah), maka bersiap-siaplah memasuki periode suram. Inflasi tinggi akan diikuti oleh kenaikan suku bunga dan melemahnya nilai rupiah. Uang akan tersedot dari peredaran (uang ketat), sehingga jualan apa pu menjadi lebih sulit. Inilah saatnya menempatkan uang tunai dalam bentuk deposito atau valuta asing. Atau, waktunyamembeli properti yang nilainya telah mengalami koreksi.

Pada prinsipnya, perkonomian ibarat ayunan pendulum antara pertumbuhan dan stagflasi, antara
inflasi dan suku bunga, dan antara sektor riil dan moneter. Jika Anda mampu menemukan pola ayunan pendulum tersebut, maka sangat mudah bagi Anda untuk
menempatkan aset pada bidang-bidang yang keuntungannya maksimal.

Semua kebijakan pemerintah, dari kenaikan gaji pegawai hingga naiknya harga BBM saat ini akan menimbulkan dampak bagi bisnis. Cermatilah bagaimana pemerintah merumuskan kebijakan-kebijakannya, serta kebijakan apa yang mungkin akan diambil dalam masa yang akan datang. Dengan mencermati tren kebijakan pemerintah, berarti Anda akan lebih siap mengantisipasi peristiwa apa pun yang akan terjadi dengan
perekonomian dan bisnis di masa depan.

Terima Kasih… Semoga bermanfaat…


Bang Eka
Saya owner dari https://yukngiklan.com/ (pasang iklan baris)

Komentar