Namun di sisi lain banyak dari kita juga pernah mengalami momen dimana pengobatan tradisional menyembuhkan penyakit yang sebelumnya tidak mempan sama obat-obatan modern,kerokan termasuk salah satu dari pengobatan tradisional.
Kerokan ini entah dari mana datangnya metode pengobatan unik ini.
Bagaimana cara kerjanya ?
Dan apakah kerokan benar-benar dapat menyembuhkan?
Atau apakah semua itu hanya sugesti saja?
untuk menjawab pertanyaan tersebut dalam artikel ini. Yuk Kita sama-sama simak penjelasannya lebih lanjut.
Kerokan merupakan sebuah metode pengobatan dengan cara menekan dan menggeser kan benda tumpul, biasanya uang logam secara berulang-ulang di permukaan kulit sampai muncul garis-garis berwarna merah.
Dalam melakukan kerokan tersebut diperlukan cairan yang berfungsi sebagai pelicin misalnya seperti minyak herbal,skin lotion atau balsem.
Kerokan umumnya digunakan untuk mengobati gejala masuk angin atau flu.
Seperti halnya begitu banyak pengobatan tradisional, Kerokan berasal dari Cina tepatnya pada zaman dinasti Ming dan dikenal dengan nama gua sha.
Seiring berjalannya waktu teknik pengobatan ini menyebar ke berbagai negara di Asia seperti Vietnam, kamboja dan tentunya Indonesia.
Menurut kepercayaan Cina kerokan berhubungan erat dengan konsep Yin dan Yang.
Yin dan Yang di dalam tubuh manusia diumpamakan sebagai hawa dingin dan hawa panas.
Kerokan menghangatkan tubuh yang kemasukan angin dingin sehingga menyimbangkan kembali hawa dingin dan panas dalam tubuh.
Tentunya terdapat penjelasan scientifik mengenai efek kerokan terhadap tubuh, secara singkat kerokan meningkatkan sirkulasi darah di bagian tubuh yang dikerok.
Peningkatan sirkulasi darah ini ditambah dengan kehangatan dari balsem yang digunakan menyebabkan efek pereda nyeri.
Efek ini telah ditemukan sangat efektif untuk pemulihan otot bagi atlet, serta meredakan nyeri di leher dan pundak bagi orang yang menggunakan komputer berkepanjangan.
Namun dalam hal yang masuk angin tidak adanya penelitian yang menemukan korelasi antara kerokan dengan menghilangkan gejala masuk angin. Selebihnya garis-garis merah yang dihasilkan kerokan tidak ada hubungannya dengan keluarnya angin dari tubuh, melainkan karena pelebaran pembuluh kapiler yang berada di kulit.
Umumnya masuk angin atau influenza akan hilang dengan sendirinya, seiring dengan meningkatnya sistem imun tubuh.
Maka kemungkinan besar kerokan hanya membantu meredakan nyeri dan mempermudah istirahat bagi penderitanya.
Secara garis besar gerakan aman untuk dilakukan meskipun demikian kerokan masih memiliki beberapa risiko, salah satunya adalah reaksi alergi pada kulit yang digosok.
Resiko ini lebih besar apabila benda yang digunakan untuk kerokan tidak steril yang pada akhirnya Kerokan merupakan salah satu pengobatan tradisional yang memang dapat membawa dampak positif terhadap tubuh.
Asalkan dilakukan dengan benar namun penting untuk mengingat keterbatasan dari pengobatan tradisional seperti kerokan, supaya kita tahu kapan perlu kerok dan kapan perlu ke dokter.
Sekian artikel kali ini,
Gimana pengalaman kalian dengan kerokan?
Tulis di kolom komentar di bawah dan jangan lupa untuk like, share dan subscribe blog ini.Terima kasih telah mampir baca,sampai jumpa di artikel berikutnya...
Social Media