BLANTERORIONv101

Cara Mudah Mengelola Keuangan Bisnis Dari Rumah

3 Mei 2017
Cara Mudah Mengelola Keuangan Bisnis Dari Rumah

Anda pernah atau sedang mengalami hal ini?
“Saya sudah menjalankan bisnis saya tetapi kok tidak terasa, ya, uangnya?”
“Saya sudah menjalankan bisnis tetapi, kok saya tidak pernah punya tabungan?”

Tahukah Anda....

Bisnis yang baik adalah bisnis yang keuangannya diatur sedemikian rupa.
Meskipun bisnis Anda dijalankan dari rumah, bukan berarti gaya mengatur keuangan kita kayak koboi, alias bebas-bebas saja seenak penunggangnya. Tanpa pengaturan dan pencatatan yang benar, jangan harap bisnis dari rumah bisa menghasilkan.

Bukan hal yang aneh kalau banyak pebisnis yang merasa, kok tidak pernah ada uang, kok bisnisnya tidak ada hasilnya.

Kemungkinan besar bukan karena ada masalah di penjualannya, melainkan karena kitanya yang tidak bisa mengatur keuangan dalam bisnis.
Ada beberapa prinsip penting untuk mengatur keuangan bisnis:

1.    Jangan boros!
2.    Harus melakukan pencatatan keuangan yang rapi dan jelas.
3.    Anda harus bisa menggaji diri Anda sendiri.
4.    Haram hukumnya mencampur keuangan pribadi dan keuangan bisnis.
5.    Buat laporan laba rugi setiap bulan.
6.    Miliki tabungan bisnis dan dana darurat.                       

Mari kita bahas satu per satu
          

Jangan boros!

Saya pernah punya rekan bisnis yang baru 2 bulan buka bisnis, bulan ke-3 malah tutup bisnisnya. Bukan produknya jelek, bukan juga karena jualannya tidak laku, tetapi ternyata rekan saya ini boros!

Belum juga untung besar sudah beli ini, beli itu, sewa ini, sewa itu yang sebenarnya belum perlu-perlu banget. Prinsip pertama yang harus Anda pegang saat merintis bisnis adalah pegang prinsip LOW EFFECTIVE BUDGET!

Konsep ini sederhana, intinya adalah mendorong Anda untuk tetap hemat. Inget, hemat berbeda sama pelit. Hemat itu bijak dalam mengelola pengeluaran yang perlu atau tidak perlu sehingga tidak boros.

Harus melakukan pencatatan keuangan yang rapi dan jelas.

Apapun bisnis Anda, Anda harus punya pencatatan keuangan yang rapi dan jelas. Catatlah segala transaksi yang masuk dan keluar dengan jelas.
Tidak harus menggunakan software yang aneh-aneh dulu. Buat pake alat yang sederhana, tidak usah dibuat rumit. Anda bahkan bisa mulai mencatat transaksi hanya bermodal kertas catatan atau menggunakan Excel saja.

Intinya, Anda harus catat semua transaksi. Semua harus terdokumentasi dengan baik.
Sering kali PR besar pebisnis pemula adalah tidak punya catatan keuangan yang jelas sehingga ketika ada masalah yang menyangkut keuangan, tidak bisa ditelusuri karena tidak ada dokumentasinya.

Anda harus bisa menggaji diri Anda sendiri
Masalahnya menggaji diri sendiri seringkali dilupakan.
“Lho? Maksudnya gimana, Mas?”
Gaji boleh saja tetap, tetapi bonus bulanan bisa terus berubah sesuai kinerja penjualan kita.
Kebayang?

Coba kita simulasi                       
Kasus 1Ceritanya dalam satu bulan, keuntungan bisnis tembus 12.000.000.
Misal kita menetapkan gaji 7.000.000 per bulan.
Maka Anda bisa mengambil 7.000.000 dari nilai keuntungan.
Ada penambahan kas senilai 5 juta.

Kasus 2Bagaimana kalau keuntungan naik diatas 12.000.000, misal kan menjadi 30.000.000. Maka Gaji Anda tetap 7.000.000, tapi Anda bisa membuat komponen bonus. Misal bonus adalah 10% dari keuntungan.
Maka take home income kita menjadi:
Rp 7.000.000 + Rp 3.000.000 (10% dari nilai 30jt) = Rp 10.000.000.
Sampai sini sudah paham polanya?

Pola ini bertujuan mendorong Anda untuk teratur terhadap keuangan bisnis.
Di kasus 1, Anda bisa menggaji diri sendiri senilai 7 juta dan ada kelebihan keuntungan untuk kas bisnis.
Di kasus 2, Anda bisa menggaji diri sendiri, bahkan mendapatkan bonus.
Dan jangan lupa, ada juga selisih untuk menambah kas bisnis.

Mengapa ini penting?

Begini, mau omzet naik atau turun, gaji itu tetap. Nanti yang berubah biar bonusnya saja. Tujuan ini untuk mengantisipasi jika ada kondisi keuangan sedang tidak stabil, maka tabungan bisnis atau cashflow akan bisa digunakan untuk memback-up gaji Anda.

Jangan mencampur keuangan pribadi dan keuangan bisnis

Prinsip ini sangat penting dan merupakan hal yang paling mendasar yang perlu Anda terapkan.
Hanya saja banyak pebisnis pemula belum melakukan hal ini sehingga ujungnya Anda tidak pernah tahu perkembangan bisnis Anda dari sisi keuangan bisnisnya bagaimana, karena sering kali uang bisnis juga digunakan untuk keperluan pribadi dan juga sebaliknya karena tidak dipisah.

Mengapa keuangan pribadi dan bisnis harus dipisah?
Begini, uang pribadi dan uang bisnis tidak boleh tercampur karena hal ini berpotensi membuat keuangan bisnis Anda campur-aduk, bahkan amburadul.
Ketidakjelasan ini juga bisa membuat Anda tidak dapat mengatur keuangan dengan baik, cenderung boros (karena uang bisnis suka dipakai seenaknya), dan pastinya Anda tidak bisa melihat seberapa banyak cashflow real bisnis Anda.

Bagaimana caranya agar memiliki rekening terpisah?
Ya, Anda harus punya dua rekening: satu rekening pribadi, satu lagi rekening bisnis.
Saya bahkan memiliki dua rekening, satu untuk bisnis online dan satu lagi untuk offline.
   

Buat laporan laba rugi setiap bulan

Penting untuk membuat laporan keuangan laba rugi. Sebentar, jangan keburu pusing dulu gimana cara buatnya. Pokoknya ingat, jangan dibuat ribet, buatlah dengan sederhana saja.

Cara simpelnya anda perlu membuat daftar pemasukan dan pengeluaran bisnis dalam satu periode (misal satu bulan), setelah itu Anda bisa lihat selisihnya. Dari selisih itu, Anda akan bisa melihat kondisi bisnis Anda, apakah untung atau malah rugi.

Kalau pemasukan lebih banyak dibanding pengeluaran, maka Anda untung.
Kalau pengeluaran lebih banyak dibanding pemasukan, maka Anda rugi.                       
Namun bila bisnis Anda sudah mulai besar, Anda perlu akuntan. Khusus pebisnis pemula, jangan dibuat rumit. Mulailah dari pencatatan keuangan yang sederhana saja dulu.
   

Miliki tabungan bisnis dan dana darurat

Pengelolaan keuangan bisnis selanjutnya adalah Anda perlu membuat tabungan bisnis dan dana darurat. Tabungan dana darurat ini, usahakan menggunakan rekening terpisah lainnya yang terpisah dari rekening bisnis.

Namanya saja tabungan dana darurat, ya tujuannya untuk digunakan saat-saat darurat. Tabungan dana darurat harus terpisah supaya mengindari terpakainya tabungan jika kondisi bisnis Anda tidak atau belum sangat membutuhkan tambahan dana.

Bagaimana prosedurnya?


Begini, tabungan bisnis itu bisa Anda ambil dari sebagian keuntungan, jumlahnya bisa Anda tentukan sendiri, bisa 20% atau 40% dari keuntungan bisnis.

Tujuan dari tabungan bisnis adalah dananya bisa Anda gunakan untuk melakukan ekspansi bisnis, misalnya untuk membuat produk baru, buka cabang baru, atau membeli alat produksi baru.

Lalu bagaimana dengan dana darurat?

Dana darurat biasanya digunakan jika keuangan bisnis sedang tidak dalam kondisi yang baik, bisa karena penjualan sedang lesu atau kondisi ekonomi sedang tidak baik.
Anda perlu membuat dan mengumpulkan dana darurat setidaknya sejumlah 3x pengeluaran bisnis Anda.

Misalnya, jika pengeluaran bisnis Anda (gaji tim, produksi, listrik dll) sejumlah 15 juta, maka setidaknya Anda perlu mengumpulkan dana darurat sebanyak 45 juta.

Bagaimana sudah kebayang caranya?
Sampai di sini, saya akan tekankan sekali lagi bahwa sebagai pebisnis pemula dan meski bisnis dari rumah, saya sarankan untuk mulailah mengelola keuangan Anda dengan baik.

Anda harus biasakan mengelola keuangan bisnis Anda sejak bisnis masih rintisan. Jika pengelolaan keuangan sedikit saja belum baik, bagaimana ketika pengelolaan keuangan semakin rumit?

Satu lagi, keuntungan jika Anda mengelola keuangan Anda dengan baik, suatu saat (kedepannya) ketika ada investor mau berinvestasi di bisnis Anda, Anda bisa menjelaskan kondisi keuangan bisnis Anda dengan baik.

Bayangkan kalau catatan keuangan Anda amburadul, wahh, investor tadi mungkin tidak akan mau berinvestasi.

Oleh sebab itu, mulailah kelola keuangan bisnis Anda dengan baik.
Mulai dari yang mudah, mulai dari sekarang


Ingin belajar mengelola keuangan dan bisnis internet dari rumah? Info Lengkap Isi email Anda
Bang Eka
Saya owner dari https://yukngiklan.com/ (pasang iklan baris)

Komentar