Friendster, masih ingat dulu saya masih sekolah menggunakan friendster. Walaupun gak ngerti, yang penting ikutan eksis. hehehe...
Marak sekali penggunanya dahulu kala, agak mirip-mirip blog, bisa diubah tampilannya. Tidak seperti facebook yang tidak bisa merubah tampilan lamannya. Yang penting bisa bersosial dengan orang terdekat kita.
Nah sebelum kelahiran Facebook dan Twitter, Friendster adalah jejaring sosial yang berjaya. Namun, kejayaan Friendster harus berakhir pada 2009 silam, seiring dengan dominasi Facebook yang semakin kuat. Di tahun yang sama, Friendster dibeli taipan Malaysia dan beralih fungsi menjadi portal social game online pada 2011.
Halo sobat pengunjung sekalian...
Bahagia itu sesuatu hal yang selalu kita inginkan, siapa juga sih yang maunya sedih terus. Banyak dari kita mematok kebahagian hanya dari uang dan materi-materi yang bersifat duniawi. Memang sih sudah seharusnya kita memiliki segalanya karena hidup ini hanya sekali.
Tapi segala kebahagiaan gak semestinya berbentuk uang, bisa kita memiliki teman yang baik, tetangga yang baik, pasangan yang baik, dan kebaikan-kebaikan lainnya. Kehidupan ini memang diciptakan seperti roda berputar, kadang hari ini kita bersedih bisa jadi besok kita berbahagia. Begitulah memang kehidupan agar kita bisa lebih dewasa menghadapinya.
Ketekunan ialah salah satu kunci kesuksesan, ketekunan juga
penentu seseorang sukses atau tidak, rata-rata setiap orang sukses pasti mereka
tekun mengerjakan sesuatu hal tersebut sehingga mereka bisa ahli dalam
bidangnya.
5% yang dimiliki manusia hanyalah bakat yang terpendam di dalam diri, sisanya
adalah factor ketekunan dan pembelajaran. Setiap pembelajaran pastinya butuh
ketekunan. Ketika kita tekun mempelajarinya dan mengamalkannya maka kita akan
sukses.
Judul diatas mungkin sudah tak asing lagi bagi
kita. Sebab banyak sekali orang yang berfikir begitu. Banyak pula yang mungkin
membuat setatus FB berkata begitu atau kicauan Twitter atau media sosial yang lainnya. Atau para tetangga juga teman-teman anda yang berkata begitu. Menurut saya kalimat “Semua akan indah pada waktunya”
itu hanya isapan jempol bagi orang-orang malas.
“Pelarian terbaik
adalah mencari kambing hitam”.
-Warren Buffet
Sering sekali kita menyimak banyak sekali orang-orang yang
tidak mau menanggung jawab atas sebuah perbuatan buruknya atau perbuatan jahatnya
atau juga kegagalan dirinya. Biasanya mereka selalu mengkambing hitamkan
seseorang untuk pelarian dirinya.
Kegagagalan memang sungguh menyakitkan, tetapi jangan sampai
kita mengkambing hitamkan seseorang atau perusahaan atau bisnis yang kita
jalani. Ketika penjualan menurun jangan mengkambing hitamkan saingan anda,
bahwa mereka memakai magic atau guna-guna untuk menjatuhkan usaha anda.
Galau
itu menurut saya sebuah kejenuhan atau perasaan yang disebabkan suatu kejadian
yang tidak diinginkan. Galau itu hanya bahasa orang-orang alay. ada juga yang mengatakan galau itu singkatan dari gara-gara elau. Hahaha itu mungkin hanya
lelucon saja dari saya saja.
Kembali
ke pembahasan galau, galau atau kejenuhan bisa juga disebut bad mood bisa
terjadi akibat dari salah berkomunikasi dengan baik, bisa jadi kekecewaan yang
terjadi terhadap pasangan kita, jika kita sudah memiliki pasangan.
Rasa
galau bisa menyebabkan seseorang menjadi jiwa yang pemikir, yang selalu memikirkan
masalahnya tanpa ada solusi yang didapatkan. Setiap orang yang selalu galau biasanya
terlalu sering mendengarkan lagu-lagu cinta yang sedang patah hati, lagu tersebut
rata-rata membuat mental diri kita lemah dan selalu galau. Sedikit-sedikit galau,
sedikit-dikit galau. Galau kok dikit-dikit? Hehehehe