Judul diatas mungkin sudah tak asing lagi bagi
kita. Sebab banyak sekali orang yang berfikir begitu. Banyak pula yang mungkin
membuat setatus FB berkata begitu atau kicauan Twitter atau media sosial yang lainnya. Atau para tetangga juga teman-teman anda yang berkata begitu. Menurut saya kalimat “Semua akan indah pada waktunya”
itu hanya isapan jempol bagi orang-orang malas.
Apakah yang harus kita lakukan dan apa juga yang harus
kita butuhkan di kehidupan ini untuk mencapai kesuksesan? Jika ingin mengetahuinya
jawaban dari pertanyaan tersebut. Kita harus mengetahui apa sebenarnya arti sukses
itu? Menurut definisi umum, "Sukses adalah realisasi dari pencapaian
hal yang berguna", sedangkan menurut buku
"No Pain No Gain": "Sukses adalah menikmati keberhasilan
pencapaian tujuan hidup yang berguna", jika menurut saya, sukses
itu bisa mencapai apa yang diimpikan dengan terus menikmati setiap langkah yang
dilakukan dari tahap memulainya sampai mencapainya.
Uang bukanlah segalanya, tapi segalanya
membutuhkan uang. Uang juga hanya alat atau cara untuk kita mencapai tujuan
kita. Entah tujuannya baik atau buruk itu tergantung apa yang akan kita impikan
nanti. Mudah-mudahan apa yang kita impikan itu baik untuk masa depan kita
nanti.
Mengenai kecerdasan financial ialah
sesuatu yang tak bisa kita langsung memahaminya. Saya pula mempelajari itu
semua butuh waktu lama. Dan sampai sekarangpun masih belajar akan kecerdasan
financial.
“Pelarian terbaik
adalah mencari kambing hitam”.
-Warren Buffet
Sering sekali kita menyimak banyak sekali orang-orang yang
tidak mau menanggung jawab atas sebuah perbuatan buruknya atau perbuatan jahatnya
atau juga kegagalan dirinya. Biasanya mereka selalu mengkambing hitamkan
seseorang untuk pelarian dirinya.
Kegagagalan memang sungguh menyakitkan, tetapi jangan sampai
kita mengkambing hitamkan seseorang atau perusahaan atau bisnis yang kita
jalani. Ketika penjualan menurun jangan mengkambing hitamkan saingan anda,
bahwa mereka memakai magic atau guna-guna untuk menjatuhkan usaha anda.
Mlm itu menurut
saya bagus, yang membuat citra buruk multi level marketing sebenarnya bukan perusahaannya,
yang membuat citra mereka jelek yaitu leader dan anggotanya sendiri. Kenapa bisa?
Karena rata-rata
yang membuat mundur para pebisnis network marketing berbasis mlm itu leadernya yang
merasa sok sukses, tak perdulikan downlinenya yang sedang patah semangat. Rata-rata
dari mereka merasa seperti bos dijaringannya, tanpa mendidik melalui berbagai pemahaman
juga contoh yang baik. Hati-hati dengan leader yang arogan dan tak mau tahu juga
mengerti keadaan downlinenya.
Banyak
orang yang terjebak oleh pola fikir mendapatkan uang hanya untuk membeli barang,
yang sebenarnya barang itu merupakan liabilitas alias membutuhkan biaya untuk perawatannya.
Uang
sebenarnya alat untuk memiliki segalanya, tapi ingat apakah cara kita benar dalam
mencari dan mengelolanya itu. Bisakah uang itu bekerja untuk kita? Menurut saya
bisa saja, asalkan anda tahu caranya.